Minggu, 10 Maret 2013

check1



Tujuan pembangunan bangsa Indonesia adalah mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, baik material maupun spiritual yang sehat, menjunjung tinggi martabat dan hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Untuk itu hakekat dari usaha pembangunan seharusnya dilaksanakan bersama-sama oleh pemerintah dan rakyat, sebab tujuan pembangunan tidak akan mungkin tercapai manakala seluruh rakyat Indonesia tidak ikut secara sadar dan aktif dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan di segala bidang. Sehingga dengan demikian pembangunan itu mampu memberikan suatu tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat baik lahir maupun bathin.
Untuk mencapai suatu kesejahteraan, maka pemberian keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia harus diutamakan, baik keadilan dalam mendapatkan pelayanan, maupun keadilan dalam memperbaiki tingkat kehidupan sehari-hari demi kesejahteraan seluruh keluarga. Keadilan semacam itu menjadi hak asasi manusia untuk menentukan apa yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk dalam menentukan profesi yang akan digeluti demi memenuhi kebutuhan dalam menjalani suatu kehidupan.
Berkaitan dengan itu, konsep ideal dalam pembangunan masyarakat adalah self help (swadaya) dengan dasar pengertian bahwa penggunaan sumber daya lokal serta semua bentuk kegiatan dikelola oleh masyarakat itu sendiri, akanmemperkuat masyarakat sebagai suatu kesatuan yang mampu bertahan secara ekonomi, sosial, politik, dan budaya (Conyer: 1992: 177). Antropologi sebagai disiplin ilmu yang memfokuskan kajiannya pada manusia dan kebudayaannya sebagai alat untuk memahami fenomena-fenomena yang berkembang dalam masyarakat manapun baik kota maupun di desa-desa, atau bahkan di daerah terpencil sekalipun.
Kenyataan bahwa pada dewasa ini keterlibatan ilmu sosial khususnya antropologi sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembangunan khususnya pembangunan masyarakat. Memahami keinginan, cita-cita, persepsi masyarakat, harapan pada suatu komunitas itu tercermin dalam perilaku, tindakan, dan nilai-nilai yang dipahami dalam hidup mereka. Sehingga dengan demikian program pembangunan yang sifatnya fisik dan non fisik tidak akan berhasil tanpa pemahaman yang utuh dari masyarakat  yang disentuh oleh pembangunan tersebut.
Seiring dengan tujuan pembangunan bangsa Indonesia adalah mencapai masyarakat Indonesia yang adil dan makmur, baik material maupun spiritual yang sehat maka segala potensi sumber daya alam yang tersedia harus dikelola dengan baik dan bijaksana dalam arti pemanfaatan yang seoptimal mungkin berdasarkan keperluan. Sehingga sumber daya alam tersebut dapat dirasakan dan dinikmati oleh semua masyarakat Indonesia. Hal ini sangat penting artinya karena pada masa yang akan datang  masyarakat Indonesia mampu mengembangkan pola pikirnya guna lebih meningkatkan taraf hidupnya.
Manusia dalam menjalani kehidupan selalu berhubungan dengan alam sekitarnya, sehingga lingkungan sangat memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia di dunia ini. Sumber daya alam memang disediakan oleh Tuhan untuk diolah, namun kita juga harus menjaga kelestariannya untuk kepentingan bersama dan anak cucu kita nanti. Kegiatan mengolah sumber daya alam ditujukan untuk meningkatkan perekonomian.
Pengolahan sumber daya alam yang dilakukan oleh masyarakat petani di desa Sari Bhuana adalah melakukan penambangan emas sehingga petani dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Akan tetapi sebelum bermata pencaharian sebagai penambang emas masyarakatnya bekerja sebagai petani padi. Pada saat bekerja di sektor pertanian dengan penghasilan cukup rendah, sehingga dengan adanya tambang emas  masyarakat beralih menjadi penambang emas yang mana memberi harapan masyarakat untuk hidup yang lebih baik dari sebelumnya.
Petani memiliki empat karakteristik penting untuk membangun pertanian, yaitu bekerja, belajar berfikir dengan daya khayal dan kreatif serta cita-cita. Kesanggupan untuk bekerja dan belajar itu setidak-tidaknya menguasai keterampilan bercocok tanam yang telah dipraktekkan oleh keluarga sebagai juru tani dan pengolah dalam pengembangan usaha tani (Eric, 1983: 23). Sehingga terdapat masalah abadi kaum tani adalah masalah mencari keseimbangan antara tuntutan-tuntutan dari dunia luar dan kebutuhan petani untuk menghidupi keluarganya. Akan tetapi dalam usaha mengatasi masalah yang paling mendasar itu, petani dapat menempuh dua strategi yang sama sekali bertantangan satu sama lain. Yang pertama adalah memperbesar produksi; yang kedua mengurangi konsumsi.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka para petani senantiasa akan mengalami perubahan karena perubahan merupakan sesuatu yang kekal. Maka dari itu sudah sewajarnyalah masyarakat petani desa Sari Bhuana Kecamatan Toili Kabupaten Banggai mengalami yang namanya perubahan tersebut. Perubahan yang dialami petani di desa Sari Bhuana adalah pada sistem mata pencahariannya dimana sistem mata pencaharian merupakancara yang dilakukan oleh sekelompok orang atau masyarakat sebagai kegiatan sehari-hari sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan akan kehidupan dan menjadi pokok penghidupan bagi petani.
Masyarakat  petani desa Sari Bhuana merupakan salah satu dari berbagai etnis yang ada di provinsi Sulawesi Tengah yang cukup banyak jumlah  penduduknya serta budaya adat istiadat yang masih utuh dan tetap terjaga dan diwariskan secara turun- temurun. Akan tetapi dengan adanya berbagai faktor  seperti pertumbuhan penduduk akan dapat mempengaruhi sedikit demi sedikit sehingga lambat laun nilai-nilai budaya tersebut mulai memudar dari kehidupan masyarakatnya.
Seperti yang kita ketahui bahwa semua perubahan pada dasarnya akan memberikan dampak terhadap masyarakat itu sendiri, dampak dari perubahan tersebut biasanya adayang positif dan ada pulayang negatif.